"Daun yang Jatuh Tak akan Pernah Membenci angin"

hii..
huu..

pie kabare cak?
sekarang saya ada di RS di sumut, bukan medan.. tpi 2 jam dari medan..
kalo di tanya jabatan, saya duduk di ruangan yang d atas pintunya "kepala instalasi Farmasi"
cuma belum begitu menghayati dan merubah semua sistem yang ada.
berhubung saya cm satu2 nya apoteker ya saya kains nya
saya sering bilang "kebetulan"

tapi saya gk mau bahas itu..
sekarang saya mau bahas buku bukan buku jg sih, tpi sejenis novel..
judulnya seperti judul blog ini..
emng belum kelar sih bacanya..
tpi asik aja..
mungkin pengarangnya jd pengarang favorite saya, yang sebelumnya di pegang pengarang negeri 5 menara..
hehehe..

dinovel ini ditulis..
Daun yang jatuh tak pernah membenci angin, dia membiarkan dirinya jatuh begitu saja. Tak melawan, mengikhlaskan semuanya.
menjelaskan Bahwa hidup harus menerima, penerimaan yang indah.

Bahwa hidup harus mengerti, pengertian yang benar.
Bahwa hidup harus memahami, pemahaman yang tulus.

Tak peduli lewat apa penerimaan, pengertian, pemahaman itu datang. Tak masalah meski lewat kejadian yang sedih dan menyakitkan. Biarkan dia jatuh sebagaimana mestinya. Biarkan angin merengkuhnya, membawa pergi entah kemana.”


daun akan selalu ikhlas, selalu nerima, selalu memahami dengan baik..
gk akan pernah marah ataupun komentar kemana dia akan diterbangkan atau sejauh apa dia diterbangkan dari pohonnya bahkan mungkin dia gk bakal ketemu pohon tersebut lagi..
tapi percayalah..
ikhlaslah..
nikmatilah..
dan jalanilah..
semuanya dengan normal..
percayalah itu adalah takdir dari NYA..
nantinya akan ada hal-hal baru dan menyenangkan buatmu..

kau tau..
karna hidup yang baik itu, seperti kecambah yang tumbuh pelan dan perlahan dari kacang yang disiram air..

"_tere_liye_"

Komentar

Postingan populer dari blog ini

kemarin

Endah n Rhesa – When You Love Someone

Tamia - Officially Missing you